contoh puisi kontemporer

GELANDANGAN

Oleh : Nurul Mufidah

Di tengah pengapnya kota yang kejam, aku berada
Di tengah rerimbunan ribuan manusia, aku terserlah
Menarik mata-mata heran nan jijik
Aku yang mereka pikir bodoh
Terlunta-lunta dengan kain yang koyak
Terambai-ambai bagaikan orang gila, padahal otakku waras
Aku yang tiap hari mendapat sapaan camooh
Menerima herdikan-herdikan tajam yang menyayat
Mengapa aku dilahirkan?
Kalau terlunta-lunta akhirnya
Mengapa aku dilahirkan?
Jika mereka bahagia dengan jalan hidup yang begitu mudah
Sementara aku?
Memendam iri dengan apa yang mampu mereka genggam
Iri pada mereka yang mampu menyombongkan diri
Sementara aku?
Sandal jepit pun tak kuasa aku memakai
Hanya mampu menyeret-nyeret perih
Hanya mampu mengais-ngais sesuap nasi dan barang busuk
Hingga membuat kulitku coklat dekil
Dan rambut hitamku yang menggimbal
Sungguh, aku bukan gila
Sungguh aku benar-benar waras
Ku mohon...
Entah sampai kapan aku harus memengut harap
Pada mereka-mereka yang sudi menabur asap

yang mau komen silahkan komen :)


Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "contoh puisi kontemporer"