ayo mondok-mondok itu juga asik-dapat ilmu agama dan juga dunia-mondok di Nurul Iman parung-Bogor
Me and Share
Hampir setahun, pikiran ini tak lagi focus pada kata-kata yang mampu
terangkai menjadi kalimat kemudian menjadi paragraph hingga lahirlah sebuah
karya. Yah, karena hampir setahun itu pula aku mengasingkan diri dari dunia dan
kabur ke suatu tempat yang mampu mengukungku dari segala kerancuan dunia.
Aku Mondok!!
Oh, My God, nggak! Sama sekali nggak pernah terpikirkan olehku
bahwa aku sekarang adalah santri. Huhuhu. But, it’s not dreaming. And I’m
not a dreamer now. This is true.
Setelah dinyatakan tidak lulus SNMPTN dan SBMPTN, aku teramat terpukul
dan bingung hendak melakukan kegiatan apalagi. Dalam otakku adalah, menyerah
dan merencanakan untuk bekerja dan mendaftar SBMPTN lagi di tahun yang akan
datang.
Namun, takdir berkata lain. Ayahku tidak setuju jikalau aku tidak
langsung melanjutkan sekolah. Beliau takut jika aku tak dapat melanjutkan
sekolah sampai sarjana. Hingga akhirnya aku dilarikan bersama adikku yang ingin
mondok. Aku sangat kaget, karena aku merasa sungguh sangat sudah terlambat
kalau aku mondok sekarang. Dan, aku benar-benar tidak siap secara lahir maupun
batin meskipin dulu aku ingin mondok. Tapi, situasi sekarang berbeda dengan
dulu. Hal ini karena usiaku dan ketakutan tak dapat mengikuti pembelajaran yang
ada di pondok pesantren. Dan karena itu adalah keputusan bulat dari ayahku dan
aku pun tak memiliki pilihan lainnya, maka dengan setengah hati aku berangkat
mondok.
Di perjalanan menuju Pondok Pesantren yang ku tuju. Aku terus berkecamuk
dengan pemikiranku sendiri. Berharap semua ini tidak nyata. Dan aku tak perlu
berada di situasi membingungkan ini. Tapi, lagi-lagi hatiku berdesir bhwa tidak
ada sesuatu yang kebetulan. Semua telah direncanakan oleh-Nya. Mungkin, mondok
adalah salah satu jalanku menuju apa yang ku harapkan di masa depanku nanti.
Dan, saat itu juga ku mantabkan niatku benar-benar untuk menuntut ilmu di sana.
Mencari berkah dan ridha Allah semata.
Dan, Alhamdulillah. Meskipun melewati masa-masa sulit di awal mondok.
Tapi, dua semester telah mampu ku lalui dengan baik tanpa kendala yang berarti.
Dan, ku merasa semakin mengerti perihal hidup dan kesabaran serta ketaatan pada
keistiqamahan. Insyaallah selanjutnya benar-benar akan ku manfaatkn mengingat
perjuangan ayahku yang berat hanya agar aku bias sekolah.
0 Response to "ayo mondok-mondok itu juga asik-dapat ilmu agama dan juga dunia-mondok di Nurul Iman parung-Bogor"
Posting Komentar