Begini caranya membentuk remaja yang berkualitas
Pelajar
merupakan anak yang masih rentan tehadap perubahan-perubahan yang terjadi di
lingkungan sekitar. Cikal bakal pembentuk keberhasilan sebuah negara bahkan
dunia. Merekalah yang meneruskan setiap tujuan kehidupan di dunia. Sementara moral menurut bahasa berarti baik atau buruknya
perbuatan. Sedangkan dari segi istilah moral adalah ajaran tentang tindakan
seseorang. Dalam hal sifat, kehendak, pendapat atau perbuatan yang layak
dilakukan. Namun, keadaan moral yang ada dalam diri pelajar
tak sedikit yang menyeleweng dari yang seharusnya. Penyelewengan moral pada
pelajar mengakibatkan ketidak selarasan dalam kehidupan sehari-hari dan merusak
sistem kehidupan di dunia ini. Bermula dari moral pelajar yang rusak dan
bermasalah inilah, kehidupan masa depan tidak
memiliki titik kecerahan.
Di Indonesia, kenakalan remaja saat ini sudah sangat memprihatinkan,
bahkan di lingkungan pendidikan yang statusnya sebagai pelajar tindakannya
sudah mulai menyimpang dari peraturan, mulai dari meniru gaya gaul yang belum
tentu betul, keras kepala, tidak patuh terhadap orang tua dan guru, membolos
sekolah, tidak mau belajar, suka berkelahi, kurang sopan, cara berpakaian yang
tidak benar, merokok, minum-minuman keras, bahkan sudah sampai terlibat
narkoba, seks bebas dan lain-lain.
Pelajar atau remaja sebagai bagian dari masyarakat, bangsa dan Negara
adalah sumber potensial dari suatu Negara, mereka turut bertanggung jawab atas berhasil tidaknya pembangunan yang
sedang berlangsung. Hilangnya moral para remaja adalah suatu hal yang telah
banyak disaksikan di seluruh pelosok bumi nusantara, termasuk di Indonesia.
Moral remaja yang telah hilang termasuk dalam kenakalan remaja. Yaitu masalah
yang telah mengancam bangsa ini. Remaja yang seharusnya menjadi tumpuhan masa
depan bangsa tidak lagi dapat diharapkan. Walaupun tidak sedikit juga para
remaja yang telah banyak menulis tinta emas dalam sejarah bangsa di dunia
Internasional. Namun tidak sedikit juga para remaja ini yang salah jalan.
Mereka bahkan tidak sadar akan keberadaannya dan siapa dirinya sendiri.
Kenakalan remaja
berupa krisis moral para remaja merupakan masalah yang telah meluas dan
secepatnya harus segera diselesaikan, karena dapat mengancam masa depan
kehidupan mereka sendiri dan masa depan bangsa. Namun sebagian besar masyarakat
tidak menyadari akan hal tersebut. Krisis moral adalah permasalahan yang sangat
kompleks, namun selalu merupakan interaksi. Faktor lingkungan yaitu tentang
keluarga, kelompok sebaya, kehidupan sekolah, dan masyarakat luas termasuk
media massa serta penegakan hukum setempat.
Dewasa
ini, banyak sekali keluhan-keluhan di lingkungan kita tentang rusaknya moral
yang dimiliki para pelajar. Bahkan tak tanggung-tanggung moral yang rusak telah
meresahkan masyarakat sekitar. Moral yang rusak akan berakibat sangat fatal
bagi masa depan para pelajar sampai dapat menyebabkan kemiskinan. Bila generasi
dunia ini miskin akan keteladanan dan rusaknya moral, meskipun kecerdasannya
patut dibanggakan, justru mereka inilah yang merugikan dunia dan mereka pula
yang akan membawa dunia pada kehancuran yang besar.
Dalam sumber lain juga disebutkan bahwa faktor
penyebab krisis moral remaja terbagi menjadi dua, yaitu:
1. Faktor Internal
a. Keluarga
Keluarga mempunyai fungsi sebagai pengawas sosial,
keluarga memberi pengertian kepada semua anggota keluarga tentang peranannya,
baik di dalam maupun di luar rumah atau dalam masyarakat. Keluarga merupakan
agen sosial pertama dan utama dalam mengenalkan nilai-nilai sosial dan
kebudayaan. Dengan demikian orang tua mempunyai peranan penting dalam mendidik
anak, jika orang tua benar dan sungguh-sungguh dengan ikhlas maka akan
menghasilkan anak yang sopan dan patuh. Namun, melihat perkembangan zaman
sekarang banyak orang tua yang lebih mengedepankan kepentingan pekerjaan
daripada kepentingan anak, sehingga banyak remaja yang kurang perhatian dan
merasa bebas mengatur jalan hidupnya sendiri.
b. Basik agama
Agama merupakan faktor penting dalam mempengaruhi
kepribadian seorang remaja untuk mengontrol jiwanya lebih baik dan jika
seseorang mempunyai basik agama yang kurang maka akan kurang juga moral yang
dimilikinya.
2. Faktor Eksternal
a. Pengaruh lingkungan sekolah
Salah satu dari penyebab krisis moral remaja adalah
lingkungan sekolah, hal itu terjadi disebabkan oleh beberapa faktor, antara
lain:
- Kurangnya perhatian dari pihak guru
- Terlalu bebas bergaul
- Lemahnya peraturan sekolah, dan lain-lain
b. Pengaruh lingkungan tempat tinggal
Lingkungan tempat tinggal sangat berpengaruh dalam
perkembangan moral remaja. Tempat tinggal merupakan tempat bergaul yang nyata.
c. Lingkungan bergaul
Pergaulan juga merupakan salah satu faktor yang dapat
menyebabkan terjadinya krisis moral remaja. Seseorang yang bergaul dengan
teman-teman yang berperilaku buruk, maka dia juga akan terseret ke dalamnya. Krisis
moral yang melanda remaja Indonesia telah terbukti oleh penelitian Direktur
Remaja dan Perlindungan Hak-Hak Reproduksi Badan Koordinasi Keluarga Berencana
Nasional Pusat (BKKBN) M Masri Muadz bahwa 63% remaja usia SMP SMA di 33
propinsi di Indonesia telah mengalami krisis moral. Ini sangat memalukan bagi
masyarakat Indonesia yang terkenal kental dengan adat ketimuran. Sangat ironis
memang, karena krisis moral ini telah meluas ke individu remaja masing-masing
yang seharusnya menjadi penerus bangsa Indonesia ini.
Jika para remaja terus mengalami krisis moral, maka akan membawa dampak negatif terhadap dirinya sendiri, seperti: masa depan yang tidak jelas, dijauhi teman-teman, kemiskinan mental, ketidakharmonisan dalam keluarga, dan lain-lain. Hal-hal yang bisa dilakukan untuk mencegah krisis moral remaja diantaranya: adanya motivasi dari keluarga, guru, sahabat, untuk mendorong remaja ke pergaulan yang lebih baik. Peran orangtua serta pemerintah sangat dibutuhkan untuk menyelesaikan masalah ini, karena ini merupakan tanggung jawab kita bersama sebagai bangsa Indonesia.
Berikut adalah solusi yang dapat dilakukan untuk mengatasi krisis moral remaja Indonesia, antara lain:
Jika para remaja terus mengalami krisis moral, maka akan membawa dampak negatif terhadap dirinya sendiri, seperti: masa depan yang tidak jelas, dijauhi teman-teman, kemiskinan mental, ketidakharmonisan dalam keluarga, dan lain-lain. Hal-hal yang bisa dilakukan untuk mencegah krisis moral remaja diantaranya: adanya motivasi dari keluarga, guru, sahabat, untuk mendorong remaja ke pergaulan yang lebih baik. Peran orangtua serta pemerintah sangat dibutuhkan untuk menyelesaikan masalah ini, karena ini merupakan tanggung jawab kita bersama sebagai bangsa Indonesia.
Berikut adalah solusi yang dapat dilakukan untuk mengatasi krisis moral remaja Indonesia, antara lain:
1. Kegagalan mencapai identitas peran dan lemahnya
kontrol diri dapat dicegah atau diatasi dengan prinsip keteladanan. Remaja
harus bisa mendapatkan sebanyak mungkin figur orang-orang dewasa yang telah
melampau masa remajanya dengan baik juga yang berhasil memperbaiki diri setelah
sebelumnya gagal pada tahap remajanya.
2. Pihak sekolah mendidik pelajar dengan tuntunan
pelajaran yang berbasis agama serta lebih mengedepankan intelektualitas yang
berwawasan etika dan moral yang tinggi.
3. Adanya motivasi dari keluarga, guru, teman sebaya.
4. Kemauan orang tua untuk membenahi kondisi keluarga
sehimgga tercipta keluarga yang harmonis, komunikatif, dam nyaman bagi remaja.
5. Remaja haruslah pandai memilih teman dan lingkungan
yang baik serta orang tua memberi arahan dengan siapa dan di komunitas mana
remaja harus bergaul.
6. Remaja membentuk ketahanan diri agar tidak mudah
terpengaruh jika ternyata teman sebaya atau komunitas yang ada tidak sesuai
dengan harapan.
Sesuai dengan keadaan
dewasa ini, sekolah sebagai tempat pendidikan dan dapat pula menjadi sumber
konflik di antara remaja. Penegakan disiplin, ketertiban, kesopanan,
kesusilaan, pengawasan diperketat dengan lebih bersifat edukatif dan
persuasive. Kesamaan pandang dan
langkah antara guru dan segenap civitas akademika mempengaruhi keberhasilan
pembinaan moral siswa di sekolah dengan tidak mengeyampingkan peran orang tua.
Keaktifan guru yang mengajar adalah juga merupakan salah satu faktor yang bisa
mengatasi kenakalan remaja. Di samping itu
program bimbingan dan konseling di sekolah juga mempunyai peranan dalam
penyelesaian masalah kenakalan remaja di sekolah, ditambah lagi dengan adanya
keterpaduan antara proses pengajaran dengan proses bimbingan.
Oleh
karena itu, sangatlah penting sebuah pembentukan moral bagi para penerus
bangsa. Dimulai dari diri kita sendiri dan keluarga. Bukan
waktunya lagi untuk direndahkan dan dipandang sebelah mata oleh bangsa lain.
Sudah saatnya bagi bangsa ini menunjukkan kepada dunia bahwa bangsa kita adalah
bangsa yang bermoral, beradab dan beretika. Kalau bukan kita yang
menjadi penegak moral, siapa lagi?
0 Response to "Begini caranya membentuk remaja yang berkualitas"
Posting Komentar